Wednesday 25 February 2015

Lewis Hamilton Tolak Nomor ”1”

Juara dunia F1 musim 2014 Lewis Hamilton menolak nomor 1 yang akan dipasangkan pada mobil balap Mercedes-nya di musim 2015. Hal itu diketahui saat FIA mengumumkan daftar tim dan pebalap untuk musim 2015 tepat sebelum Natal, (24/12/2014).
Pebalap asal Inggris tersebut bertahan dengan nomor 44 sebagai ”angka keramat” yang dipercaya mampu mengantarkannya menjadi pebalap sukses. ”44 adalah nomor saya,” ucap Hamilton setelah memenangi titel 2014 beberapa waktu lalu.

Ucapan itu seolah menyiratkan bahwa dirinya tidak akan memakai nomor 1 sebagai ”hadiah” setiap pebalap yang meraih juara dunia. Hal tersebut sudah pernah dilakukan beberapa pebalap di MotoGP, termasuk Marc Marquez yang lebih memilih nomor 93 ketimbang nomor 1.

”Saya memenangi balapan pertama di karting (Gokart) dengan nomor 44. Jadi saya akan meminta tim untuk mempertahankan nomor itu di mobil saya,” kata Hamilton lagi.

Kecintaannya pada nomor 44 juga ditunjukkan pebalap 29 tahun itu dengan membubuhkan tato nomor 44 di belakang telinga kanan.

Dalam pengumuman list pebalap itu, diinformasikan bahwa tiga dari sebelas tim masih menunggu konfirmasi. Mereka adalah Caterham dan Manor (nama lain dari Marussia pada 2014 setelah dibeli Gene Hass). Tim lainnya yang menunggu konfirmasi adalah adalah Lotus.

Friday 20 February 2015

GM Siap dengan Crossover Elektrik Crossvolt

General Motors (GM) suskes mengambil langkah legal untuk SUV atau crossover elektrik setelah mematenkan nama ”Crossvolt”. Inilah langkah akhir dari serangkaian usaha memberi nama MPV yang akan dibangun dari tenaga penggerak Chevrolet Volt yang lebih dulu mengaspal sejak 2010 silam.
Historikal kemunculan versi MPV ini cukup panjang. Dimulai dari munculnya konsep Volt MPV5 Electric di Beijing Auto Show 2010. Konsep tersebut menegaskan kemunculan Volt versi MPV, meski tak kunjung ada perkembangan sampai saat ini.

Lalu di 2011, GM mulai melakukan usaha pematenan nama Crossvolt di US Patent and Trademark Office, tapi kembali mental karena tak segera ditindaklanjuti dengan mengedepankan model SUV atau crossover, bukan lagi MPV.

Hingga akhirnya GM berusaha mematenkan nama itu sekali lagi saat ini, yang artinya mereka sudah siap meluncurkan crossover yang menggunakan basis Volt generasi kedua. Kemungkinan model ini akan muncul pertama kali pada Detroit Auto Show, Januari 2015 mendatang.

Jika memang terwujud, model ini akan memberi perlawanan terhadap Ford C-MAX Hybrid atau juga Toyota Prius V.

Sunday 15 February 2015

Ini Pesaing Juke dan HR-V ”Blasteran” Korea-India

Produsen mobil asal Korea Selatan, SsangYong akhirnya merilis Tivoli, crossover yang lahir dari konsep X100 dan bermetamorfosa menjadi XIV-Air dan XIV-Adventure belum lama ini. Pesaing Nissan Juke, Honda HR-V, Peugeot 2008, hingga Ford EcoSport itu akan berjibaku memperebutkan pasar segmen-B.
Mobil ini akan secara formal diluncurkan di Korea Selatan, Januari 2015 mendatang. Setelah itu, akan mulai ”berlayar” di beberapa kawasan seperti daratan Inggris Raya, Amerika, dan beberapa kawasan Asia dalam waktu dekat.

Merek yang 70 persen sahamnya dimiliki korporasi besar dari India, Mahindra, itu menyatakan bahwa pengembangan untuk model ini dilakukan selama tiga tahun. Soal nama Tivoli terinspirasi dari salah satu kota di Italia, merepresentasikan SUV urban yang dinamis mengunggulkan kualitas interior.

Opsi mesin ada dua, 1.600cc bensin yang sudah kompatibel dengan standar emisi Euro6, serta turbodiesel 4-silinder. Keduanya dipasangkan dengan transmisi manual 6-percepatan atau otomatik. Penggerak roda depan diberi opsi penggerak semua roda (all-wheel drive).

Soal desain, SsangYong mengedepankan filosofi Nature Born-3 Motion, memadukan konsep alami dengan garis dinamis. Di bagian belakang tampak ada pinggul yang menunjukkan aura sporty.

Tuesday 10 February 2015

Bugatti Veyron Sisa 8 Unit

Presiden Bugatti, Wolfgang Durheimer menyatakan bahwa pihaknya masih belum selesai menjual seluruh unit Bugatti Veyron yang tersisa. Sampai saat ini, masih ada delapan unit Veyron yang belum tersentuh pembeli.
Bugatti memulai produksi Veyron di Molsheim, Perancis Timur sejak 2005 silam, dengan total jumlah yang diproduksi sebanyak 450 unit. Dalam sebuah wawancara dengan CAR, Durheimer mengatakan masih ada delapan mobil yang tersedia.

“Kami tidak terlalu terkejut jika Bugatti masih mencari sisa pembeli Veyron,” jelas Durheimer seperti dilansir Worldcarfans, Senin (29/12/2014).

Wolfgang Durheimer juga memberi penjelasan tentang rencana mendatang Bugatti selepas era Veyron. Ditegaskannya, tidak akan ada waktu istirahat di pabrik karena mereka akan segera membuat persiapan yang diperlukan untuk memproduksi seri penerus Veyron yang disebut Chiron.

Presiden Bugatti tersebut menyatakan hanya ada satu ancaman buat penerus Veyron sebagai supercar tercepat di dunia. Pernyataan Durheimer ini mengacu pada Hennessey dengan model Venom F5 yang menembus angka 466,71 kpj .

Thursday 5 February 2015

Pabrikan Otomotif Semakin Eksis di Pameran TI

Persaingan ketat yang dipicu Tesla Motors dan raksasa teknologi infromasi, Apple dan Google, membuat para prinsipal otomotif global berlomba-lomba menciptakan teknologi otonomos yang aplikatif bagi manusia. Selain itu, teknologi konektivitas antara satu mobil dengan kendaraan lain juga lagi dikembangkan.
Trio merek premium Jerman, BMW, Audi, dan Mercedes-Benz akan memamerkan teknologi terbarunya di ajang pameran teknologi terbesar di Consumer Electronics Show di Las Vegas, Amerika Serikat, Januari 2015.

Dieter Zetsche, CEO Daimler dijadwalkan akan menyampaikan sambutan khususnya di pameran itu yang berlangsung 6-9 Januari 2015. Mercedes akan menampilkan teknologi terbarunya soal otonomos. Audi akan memajang bagian interior SUV Q7, termasuk dudukan tablet yang bisa digunakan pengemudi pusat pengendali fungsi sekunder kendaraan.

Sedangkan BMW akan memajang jenis-jenis parkiran mobil yang lebih efektif dalam bentuk multi level. Aktifnya ketiga merek di pameran teknologi ini, menunjukkan kalau konsumen otomotif saat ini bukan hanya tertarik pada desain, kemampuan mesin, dan kualitas. Tapi, juga peka pada kemajuan teknologi yang dibekali pada mobil.

Sistem infotainment, sistem otonomos, dan aplikasi berbasis teknologi informasi membuat merek-merek otomotif lebih kompetitif di mata konsumen. Selain itu, juga membuka kesempatan bisnis baru, contohnya berbagi mobil (car sharing).

"Dengan terus berkembangnya inovasi dalam rekayasa rancang bangun elektornika, semakin sulit dihdindari kalau pameran teknologi juga sama pentingnya dengan pameran otomotif," jelas Rupert Stadler.